REFLEKSI LINGKUNGAN DALAM KUMPULAN CERPEN HIKAYAT BUJANG JILATANG KARYA AFRI MELDAM (TINJAUAN EKOKRITIK SASTRA)
Abstract
Artikel ini membahas gambaran lingkungan flora, fauna dan gambaran lingkungan sosial budaya yang terdapat dalam kumpulan cerpen Hikayat Bujang Jilatang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan keadaan lingkungan alam yang terdapat dalam kumpulan cerpen Hikayat Bujang Jilatang. Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekokritik sastra. Ekokritik sastra adalah strategi pembacaan karya sastra yang bermuatan tentang aspek lingkungan (flora, fauna, dan budaya) yang terdapat dalam karya sastra. Teknik yang digunakan adalah menentukan cerpen yang mengandung pesan moral atau kritikan terhadap lingkungan dan menganalisis data-data yang ditemukan.
Hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kumpulan cerpen Hikayat Bujang Jilatang merupakan refleksi lingkungan flora, fauna dan sosial budaya masyarakat. Pesan moral dan kritikan yang ada dalam kumpulan cerpen tersebut berperan untuk menjaga ekosistem alam. Kepercayaan rakyat yang ada dalam kumpulan cerpen Hikayat Bujang Jilatang merupakan kearifan lokal masyarakat yang hidup di desa untuk menjaga lingkungannya.
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Candra, A. A. 2017. "Ekokritik Dalam Cerpen Indonesia Mutakhir" dalam journal unesa ac.id. diakses pada tanggal 3 April 2019.
Dewi, Novita. 2015. "Manusia dan Lingkungan Dalam Cerpen Indonesia Kontemporer Analisis Cerpen Pilihan Kompas" dalam journal uny.ac.id . diakses pada tanggal 3 April 2019.
Endraswara, Suwardi. (2016). Metodologi Penelitian Ekologi Sastra Konsep, Langkah, dan Penerapan. Yogyakarta: CAPS.
Endraswara, Suwardi. (2011). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Endraswara, Suwardi. (2016). Sastra Ekologis Teori dan Praktik Pengkajian. Yogykarta: CAPS.
Febrina, Ria. (2015). "Artifisialitas Tokoh dan Bahasan Artifisial Afri Meldam" dalam sasindo-unand.blogspot.com. diakses pada 10 April 2019.
Harsono, Siswo. (2008). "Ekokritik: Kritik Sastra Berwawasan Lingkungan" dalam media.neliti.com. diakses pada 20 November 2019.
Meldam, Afri. (2015). Hikayat Bujang Jilatang. Yogyakarta: CV. Alif Gemilang Pressindo.
Mubarok, Zaky. (2017) "Kajian Ekokritik Pada Naskah Drama Kisah Perjuangan Suku Naga Karya Rendra" dalam openjurnal.unpam.ac.id. diakses pada 20 November 2019.
Navis, A.A. (1984). Alam Terkembang Jadi Guru. Jakarta: PT Pustaka Grafitipers.
Nurgiantoro, Burhan. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Rokhmansyah, Alfian. (2014). Studi dan Pengkajian Sastra Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra. Semarang: Graha Ilmu.
Stanton, Robert. (2007). Teori Fiksi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Sudikan, Setya. Edy. (2016). Ekologi Sastra. Lamongan: CV. Pustaka Ilalang Group.
Susanti, Sastri. (2016). "Kemanusiaan dan Kepedulian Lingkungan dalam Sepuluh Cerpen Eka Budianto". Dalam S. Endraswara, Sastra Ekologis Teori dan Praktik Pengkajian (hal. 190-228). Yogyakrta: CAPS.
Uniawati. (2014). " Nelayan di Laut Utara: Sebuah Kajian Ekokritik". dalam ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id. diakses pada 20 November 2019.
Yazid, Derizon. 2011. "Kondisi Hutan Sumbar Sangat Memperihatinkan" dalam https://m.antaranews.com/berita/253. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2019.
DOI: http://dx.doi.org/10.25077/we.v9.i1.138
Refbacks
- There are currently no refbacks.
REPOSITORI / TERINDEKS DALAM
STATISTIK PENGUNJUNG