TRADISI MINTA HUJAN ARMAROHIMIN

Ilham Halid

Abstract


Tradisi Minta Hujan Armarohimin adalah sebuah tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Nagari  Taram. Tradisi minta hujan mungkin dimiliki di daerah lain, akan tetapi menurut anggapan penulis Tradisi Minta Hujan Armarohimin hanya ada di Nagari Taram Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota. Keberadaan tradisi ini tidak terlepas dari perkembangan ajaran Islam di Nagari Taram. Tradisi ini langsung dibawa dari Mekah pada waktu salah seorang ulama yang berasal dari Nagari Taram yaitu, Haji Kamin pergi menunaikan ibadah haji. Sehingga masyarakat Taram dalam memohon untuk diturunkannya hujan tidak melakukan shalat sunat Istisqa, akan tetapi melakukan Tradisi Armarohimin.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan Tradisi Armarohimin dan penjelasan tentang kepercayaan masyarakat berkaitan dengan tradisi ini.

Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data tentang Armarohimin dan kepercayaan masyarakat yang berkembang di Nagari Taram. Data didapat dengan melakukan wawancara dengan informan yang mengetahui tentang Armarohimin dan masyarakat sekitar. Selain itu, juga dilakukan studi kepustakaan guna mengumpulkan referensi untuk menunjang keilmiahan dari penelitian ini.

Penelitian ini dilakukan juga menganalisis tentang fungsi dari tradisi Armarohimin bagi masyarakat Nagari Taram. Analisis tersebut menggunakan teori folklor yang kemukan oleh Bascom, bahwa bahwa folklor memiliki fungsi-fungsi bagi masyarakat pendukungnya.

Setelah seluruh data dianalisis, ditemukan bahwa Tradisi Armarohimin ini tidak sepenuhnya bebas dari kepercayaan masyarakat setempat terhadap takhyul. Hal ini disebabkan oleh kepercayaan lama masyarakat sebelum kedatangan Islam yang banyak mengandung takhyul dan magik. Kedatangan agama Islam ternyata tidak mampu menghilangkan kepercayaan lama tersebut, bahkan kepercayaan lama mampu berpadu dengan agama Islam dan menghasilkan sebuah tradisi baru, seperti tradisi balimau.

Keadaan tersebut melahirkan kelompok masyarakat yang menerima dan menolak tradisi Armarohimin. Kelompok-kelompok ini membenarkan pendirian mereka dengan pemahaman masing-masing.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Tradisi Minta Hujan Armarohimin merupakan sebuah ritual agama Islam yang masih dipengaruhi oleh kepercayaan lama sebelum kedatangan agama Islam yang masih melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Nagari Taram.


Keywords


armarohimin; Minangkabau; minta hujan; tradisi

Full Text:

HALID PDF

References


Agus, Bustanul. 2006. Agama dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Bungin, Burhan (ed). 2004. Surau: Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Azra, Azyumardi. 2003. Surau: Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Danandjaja, James. 1982. Folklor Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Esten, Mursal. 1999. Kajian Transformasi Budaya. Bandung: Penerbit Angkasa.

Morris, Brian. 2003. Antropologi Agama: Kritik Teori-Teori Agama Kontemporer. Yogyakarta: AK. Group.

Navis. A.A. 1986. Alam Terkembang Jadi Guru. Jakarta: Pustaka Grafitipers.

Profil Nagari Taram Tahun 2008 Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota.

Vredenbergt, Jacob. 1980. Metodologi dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia.




DOI: http://dx.doi.org/10.25077/we.v2.i1.16

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


REPOSITORI / TERINDEKS DALAM

          

 

 

 

STATISTIK PENGUNJUNG

Flag Counter