PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT INDONESIA PADA ORANG TULI DALAM BUDAYA MINANGKABAU

Rona Almos, Herry N Hidayat

Abstract


The use of Indonesian Sign Language by The Deaf in Minangkabau, particularly in West Sumatra, has become a significant topic to discuss within the context of culture and communication. Sign language serves as an effective communication tool for deaf individuals, enabling them to interact and participate in society in the same way as others. However, there is a significant disparity between the number of deaf individuals and the number of sign language interpreters in West Sumatra, indicating the need for further efforts to promote and support the use of sign language.
This research explores how sign language adapts and integrates into Minangkabau culture and its impact on the values, norms, and behaviors within that culture. The research findings indicate that sign language plays a crucial role in the identity of deaf individuals and their integration into society. Furthermore, the study highlights the importance of developing local and national sign language as a crucial step to ensure that deaf individuals have equal access to communication and participation in society. This research emphasizes the importance of understanding and valuing the human rights of deaf individuals, including the right to use sign language, as part of efforts to create an inclusive and fair society.

Keywords


sign language; the deaf; culture; Minangkabau

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Gumelar G, dkk. 2018. Bahasa Isyarat Indonesia sebagai Budaya Tuli Melalui Pemaknaan Anggota Gerakan Kesejahteraan tuna Rungu. INFORMASI: Kajian Ilmu Komunikasi. 48 (1). 65-78

Hasbiansyah O. 2005. Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial Komunikasi. Mediator. 9 (1). 163-180

Isma, Silva Tenrisara. 2018. Meneliti Bahasa Isyarat dalam Perspektif Variasi Bahasa. Prosiding Kongres Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Maulida DK. 2017. Bahasa Isyarat Indonesia Di Komunitas Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

Nofiaturrahmah F. 2018. “Problematika Anak tunarungu dan Cara Mengatasinya”. Quality. 6 (1). 1-15.

Nugraha T. 2018. “Komunikasi Antapribadi Penyandang Tuna Rungu Melalui Video Call (Studi Kasus pada Anggota Organisasi Gerkatin dalam Berkomunikasi atara Penyandang Tuna Rungu Melalui Video Call pada Whatsapp)”. Skripsi. Serang Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Palfreyman N. 2015. Budaya tuli Indonesia dan hak bahasa ("Indonesian deaf culture and language rights") [language: Indonesian]. Prosiding Seminar Tahunan Linguistik.

Sudarwati E. 2016. Kebijakan Penanganan Penyandang Disabilitas Personel Kemhan dan TNI. Kementrian Pertahanan Republik Indonesia.

Unru AK dan Triningsih A. 2018. Use Of Sign Language for Hearing Disabilities (deaf) in Perspective Human Rights

Wijaya, Laura Lesmana. 2018. Bahasa Isyarat Indonesia sebagai Panduan Kehidupan bagi Tuli. Prosiding Kongres Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Yustikaningrum RY. 2019. Hak Akses Informasi Publik Penyandang Disabilitas pada lembaga Peradilan di Indonesia. Laporan Penelitian.

Zulpicha E. 2017. “Konflik Kebijakan Penggunaan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia Di Lingkungan Pendidikan Formal”. Jurnal Anal Sosial. 6(1):100–9




DOI: http://dx.doi.org/10.25077/we.v10.i1.179

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


REPOSITORI / TERINDEKS DALAM

          

 

 

 

STATISTIK PENGUNJUNG

Flag Counter